Menulis merupakan kegiatan yang sangat pribadi sifatnya. What works for one might not work for another. Kadang perlu uji coba untuk memastikan apa yang dapat menggugahmu untuk menulis.
Disini, saya akan berbagi sedikit tips menulis yang sesuai bagi diri saya. Semoga ini juga sesuai untuk kamu juga. Kalau sekiranya kamu punya tips lain, jangan lupa share, ya!
Sunday, February 15, 2015
Rahasia
Hanya tatap sesaat yang selalu dapat ku biaskan
Ingin sekali hati sampaikan sebuah rasa
Walau selalu kata-kata yang terbatas pada keberanian
Bisakah kau artikan rasa yang selama ini ku pendam?
Walau setiap pertemuan kita selalu terasa sekejap mata
Namun selalu ada makna di setiap hembusan nafas
Juga ada harap di setiap jantung yang berdetak
Ingin sekali hati sampaikan sebuah rasa
Walau selalu kata-kata yang terbatas pada keberanian
Bisakah kau artikan rasa yang selama ini ku pendam?
Walau setiap pertemuan kita selalu terasa sekejap mata
Namun selalu ada makna di setiap hembusan nafas
Juga ada harap di setiap jantung yang berdetak
Kakak...
Pada suatu hari
Senin, Fairy, seorang pelajar yang baru mau masuk SMA sedang menjalani hari
pertama masa orientasi siswa di sekolahnya. Ia sengaja bangun lebih pagi dan
mengecek segala peralatan yang akan ia bawa nanti ke sekolah. Tugas-tugas yang
telah diberikan oleh pembibing kelasnya, seperti peralatan dan barang-barang
apa saja yang harus ia bawa saat masa ospek nanti. Sebelum ia keluar kamar, ia
kembali memperhatikan penampilannya di depan cermin. “Apa aku cukup rapi? Apa
aku cukup cantik?” gumam hatinya. Ia mulai mengambil sebuah sisir dan menyisir
rambutnya perlahan. Setelah cukup rapi, ia pun mengambil dua buah ikat rambut
warna senada untuk mengikat rambutnya. Mengikatnya dua, disebelah kanan dan
kiri, seperti yang telah diperintahkan. Merapihkannya sedikit dan kembali
bercermin. Setelah itu ia mengambil sebuah jepit dan mulai menjepit poninya
kebelakang seperti perintah kaka OSIS sekolah, dan…
Yes, I'm Happy [Part 2]
“Mina-ah… Ya! Kwon Mina~” panggilan itu ku hiraukan dan aku terus berlari menaiki tangga.
“Maafkan aku jika aku menyakitimu.” Suaranya terdengar samar.
…
Braaakkk…
“Aigoo…”
Aku berlutut dan mebereskan buku-buku tugas teman-temanku yang jatuh berantakan. Seorang lain membantuku membereskannya.
“Sunbaenim, neo gwaenchanayo? Jinjja joisonghamnida” Ujar seorang yeoja imut di depanku.
“Nan gwanchana.” jawabku.
“Sunbaenim, aku benar-benar tidak sengaja. Maafkan aku.” ucapnya sambil terus merunduk kepadaku.
Yes, I'm Happy [Part. 1]
“Kalau
ternyata yang aku suka itu kamu bagaimana?” Namja berparas tampan itu berbicara
disela-sela derai angin sore itu.
“…Emm”
gadis itu tidak bisa berbicara apa-apa. Tidak tahu harus merespon ujaran namja
tadi seperti apa.
“Bagaimana?”
Namja itu kini merunduk dan menengok ke sebelah kanannya. Matanya menerobos dan
mencoba menerka apa yang gadis cantiknya pikirkan.
“Hmm… aku baru sadar yang selama ini selalu ada untukku, yang selalu
membantuku, menemaniku, yang selalu ada dalam benak dan pikiranku. Kamu yang
bisa menghapus segala kenangan aku dan dia yang tak ingin aku ingat lagi. Seseorang
yang selama ini aku cari ternyata ada di depan mataku. Orang itu kamu, Mina-ah.”
Namja tadi melanjutkan perkataannya sambil menatap pada anak-anak yang memang
sedang bermain di taman itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)